Katakan Rasa

Saat kata tak lagi perlu, saat tanya tak lagi penting. Kali ini, biarlah temaram rembulan menggantikan semua. Dengarlah ribut serangga, gemerisik lalang jadi jawabannya

Jangan pergi sebelum usai, nikmati senandung syahdu pepohonan, serta semilir angin yang berkelir. Jadikan semua ini bekal bagimu, melalui hari-hari yang tak pasti

Hidup itu satu temali dengan kesedihan, dan kepedihan setali dengannya. Perpisahan itu adalah guru yang mengajarkan, berharganya pertemuan dan detik-detik kebersamaan

Tapi tiap cinta pasti harus dilepas, tiap kisah harus punya akhir. Tapi perasaan hati tak sebodoh logika, yang bisa dialihkan dengan persamaan dan formula, dengan data dan fakta

Malam ini, aku mencoba memperlambat waktu dengan diam. Menghitung detik dengan detak. Berlagak romantis untuk menutupi kekecewaanku, menyerapah kepengecutanku

Keringatku menetes, tapi yang dingin jantungku. Aku putuskan untuk menyampaikan isi hatiku. Memaksa bibirku membuka, lalu menoleh kepadamu, lalu berkata

Tapi suaraku tercekat. Kulihat engkau memandangi langit. Dengan airmatamu yang mengalir, dan senyuman terindah yang pernah terukir di ingatan siapapun

Dan akupun mengerti. Tak semua rasa perlu dikata. ( Sumber Instagram @felixsiauw